Mahasiswa Sahabat Petani
Setiap kali Pejabat menghadiri acara Panen Raya di daerah, khususnya Jawa Timur, terkait Program Pemerintah Upaya Khusus (Upsus) Swasembada Pangan, selalu hadir anak-anak muda yang mengenakan seragam atau rompi coklat dalam rombongan. Mereka langsung membaur dengan para petani.
Anak-anak muda ini rupanya mahasiswa dan alumni yang tengah bertugas sebagai Pendamping Upaya Khusus (Upsus) Swasembada Pangan atau disebut 'Sahabat Petani'.
Mereka berasal dari berbagai latar belakang, diantaranya, mahasiswa STPP Malang dan Universitas Brawijaya yang memang ditugaskan dalam pendampingan Upsus Pajale, serta alumni mahasiswa fakultas pertanian. Para mahasiswa dan alumni direkrut untuk mendampingi 29 desa selama tiga bulan. Selain STPP Malang dan Univ. Brawijaya sebagai koordinator di wilayah Jawa Timur, hal yang sama juga berlaku di tingkat provinsi, Univ. Udayana untuk Prov. Bali dan Universitas Mataram untuk Prov. Nusa Tenggara Barat.
Tugas mahasiswa sebagai pendamping dalam kegiatan Upsus tersebut adalah:
- Memantau pembangunan RJIT (Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier)
- Memantau kegiatan optimasi Lahan
- Memantau kegiatan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT)
Padi, Jagung, Kedelai
- Mengawal distribusi benih dan pupuk (Padi, Jagung)
- Memantau Optimasi Perluasan Areal tanam melalui Peningkatan Indeks
Pertanaman (PAT-PIP) Kedelai
- Memantau Pengembangan System of Rice Intensification (SRI)
- Memantau Pendistribusian bantuan ALSINTAN (Traktor Roda 4, Traktor Roda 2,
Rice Transplenter, Combine Harvester, Dryer, Corn Sheller)
- Ikut aktif dalam Pengendalian OPT dan Dampak Perubahan Iklim
- Mendukung kegiatan Penyuluhan dan Diklat Teknis lapangan
- Menjalin Kemitraan dengan Perguruan Tinggi lain, TNI, Institusi terkait.
(Humas STPP/detikFinance)
Anak-anak muda ini rupanya mahasiswa dan alumni yang tengah bertugas sebagai Pendamping Upaya Khusus (Upsus) Swasembada Pangan atau disebut 'Sahabat Petani'.
Mereka berasal dari berbagai latar belakang, diantaranya, mahasiswa STPP Malang dan Universitas Brawijaya yang memang ditugaskan dalam pendampingan Upsus Pajale, serta alumni mahasiswa fakultas pertanian. Para mahasiswa dan alumni direkrut untuk mendampingi 29 desa selama tiga bulan. Selain STPP Malang dan Univ. Brawijaya sebagai koordinator di wilayah Jawa Timur, hal yang sama juga berlaku di tingkat provinsi, Univ. Udayana untuk Prov. Bali dan Universitas Mataram untuk Prov. Nusa Tenggara Barat.
Tugas mahasiswa sebagai pendamping dalam kegiatan Upsus tersebut adalah:
- Memantau pembangunan RJIT (Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier)
- Memantau kegiatan optimasi Lahan
- Memantau kegiatan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP-PTT)
Padi, Jagung, Kedelai
- Mengawal distribusi benih dan pupuk (Padi, Jagung)
- Memantau Optimasi Perluasan Areal tanam melalui Peningkatan Indeks
Pertanaman (PAT-PIP) Kedelai
- Memantau Pengembangan System of Rice Intensification (SRI)
- Memantau Pendistribusian bantuan ALSINTAN (Traktor Roda 4, Traktor Roda 2,
Rice Transplenter, Combine Harvester, Dryer, Corn Sheller)
- Ikut aktif dalam Pengendalian OPT dan Dampak Perubahan Iklim
- Mendukung kegiatan Penyuluhan dan Diklat Teknis lapangan
- Menjalin Kemitraan dengan Perguruan Tinggi lain, TNI, Institusi terkait.
(Humas STPP/detikFinance)